Skip to main content

Materi Struktur Data Part 3

BAB 4
PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN


BASIS DATA
            Suatu sistem manajemen basis data atau DBMS adalah suatu sistem yang dirancang dengan dua tujuan utama :
Ø  Untuk menambah, menghapus, dan mengubah data di dalam basis data.
Ø  Untuk menyedakan cara yang berbeda yang menampilkan (pada layar atau print) data di dalam basis data.

4.1 REDUDANSI
Redudansi data cenderung melebihi ukuran dari data basis data dan itu menjadi sebuah masalah yang sangat serius dalam media basis data yang besar.
Atribut dari skema tabel bisa digolongkan ke dalam tiga kelompok :
1.      Atribut yang digunakan untuk tujuan idenifikasi
2.      Atribut yang digunakan untuk tujuan informasi
3.      Atribut yang digunakan untuk tujuan keduannya, baik indentifikasi maupun informasi.

Sebagai contoh :
{KdPenerbit, NmPenerbit, TlpPenerbit, ThnBerdiri}

Pada skema itu, Kdpenerbit digunakan untuk tujuan identifikasi, tanpa membawa isi informasi. ThnBerdiri adalah untuk tujuan informasi.
{judul, KdPenerbit, KdPenulis. JmlHalaman, TglHakCipta}.Maka, {judul, KdPenerbit, KdPenulis} adalah sebuah kunci. Oleh karena itu, masing-masing atribut tersebut digunakkan (setidaknya untuk sebagian) untuk mengidentifikasi.


4.2 BENTUK NORMAL
Bentuk khusus, sifat-sifat, atau batasan skema tabel yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diinginkan, bentuk itu disebut “Bentuk Normal”.
Ada enam bentuk normal yang dikenal, yaitu :
1.      Bentuk Normal Pertama (1NF)
2.      Bentuk Normal Kedua    (2NF)
3.      Bentuk Normal Ketiga    (3NF)
4.      Bentuk Normal Boyce Codd (BCNF)
5.      Bentuk Normal Keempat (4NF)
6.      Bentuk Normal Kelima    (5NF)


4.2.1 BENTUK NORMAL PERTAMA (1NF)
Berikut sebuah contoh :
ISBN     = 979-763-120-6
Judul    = Basis Data
Penulis  = Janner Simarmata dan Iman Prayudi
Penerbit = Andi Yogyakarta
Oleh karena skema dalam kasus ini mengizinkan lebih dari satu nama penulis sebagai atribut, maka skema bukan dalam bentuk normal pertama.




4.2.2 KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL
Sebagai contoh, untuk skema tabel Penerbit, atribut NmPenerbit tergantung sepenuhnya pada atribut KdPenerbit. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa ketergantungan fungsional dari KdPenerbit ke NmPenerbit bisa ditulis :
            KdPenerbit => NmPenerbit
Skema itu bisa dibaca “KdPenerbit menentukan NmPenerbit” atau  “NmPenerbit tergantung pada KdPenerbit”.
`           {A, B, C} => {A, B}
Dikatakan bahwa jika kita mengetahui nilai dari A, B, dan C, maka kita mengetahui nilai dari A dan B! Seperti ketergantungan fungsional yang sama sekali tidak menarik dan disebut “trival dependencies”, semua ketergantungan yang lain disebut “nontrival”.

4.2.3 BENTUK NORMAL KEDUA
{Kota, Jalan, NomorRumah, WarnaRumah, populasiKota}
Atribut populasiKota tidaklah pada tempatnya karena merupakan atribut dari kota, bukan alamat rumah. Lebih rincinya, populasiKota lebih kuat bila menjadi sebuah atribut informasi (bukan untuk identifikasi rumah).
{Kota} => {populasiKota}
Dimana poulasiKota tidak memiliki kunci manapun dan Kota adalah subset yang sesuai kunci, yakni kunci {Kota, Jalan, NomorRumah}
      {Judul, KdPenerbit, KdPenulis, Harga, AlamatPenulis}


Kemudian, {judul, KdPenerbit, KdPenulis} adalah satu-satunya kunci. Sekarang, AlamatPenulis tidak memiliki kunci yang manapun. Atribut tersebut bergantung pada {KdPenulis} yang merupakan subset yang sesuai dengan kunci, simbolnya adalah :
      {KdPenulis} => {AlamatPenulis}
 Sesungguhnya, AlamatPenulis bukanlah berupa potongan informasi tentang entitas yang dimodelkan di dalam skema tabel (yaitu buku), tetapi lebih kepada penulis. Tentu saja, kita bisa memindahkan atribut AlamatPenulis ke skema tabel dalam bentuk normal kedua.

4.2.4 BENTUK NORMAL KETIGA
{Judul, KdPenerbit, JmlHalaman, Harga}
Satu-satunya kunci untuk skema tabel itu adalah {Judul, KdPenerbit} JmlHalaman, dan Harga hanyalah atribut informasi.
      {Judul} dan {KdPenerbit}
Tetapi tidak ada ketergantungan :
{Judul} => {JmlHalaman}
{Judul} => {Harga}
{KdPenerbit} => {JmlHalaman}
{KdPenerbit} => {Harga}

4.2.5 BENTUK NORMAL BOYCE CODD
BNCF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF. Suatu relasi BNCF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak sebaliknya. Pertimbangkan skema tabel {Kota, NmJalan, KodePos} dengan depedensi :
            {Kota, NmJalan} => {KodePos}
             Dan
            {KodePos} => {Kota}
(Dalam kehidupan nyata, suatu kode pos bisa terbagi menjadi dua kota yang berbeda. Kita akan mengasumsikannya tidak untuk tujuan ilustrasi). Skema tabel itu berada dalam bentuk normal ketiga. Untuk melihatnya, amati bahwa kunci adalah {Kota, NmJalan} dan {KodePos, NmJalan}.

4.3 NORMALISASI
Proses perubahan perancangan basis data menghasilkan skema tabel dalam bentuk normal yang disebut “Normalisasi”. Sebagai contoh sederhana, skema tabel :
            {ISBN, Judul, Penulis}
Bukanlah dalam bentuk normal karena atribut penulis bisa terisi satu penulis atau lebih dan tidak atomik. Penggantian di dalam skema tabel untuk dua skema :
            {ISBN, Judul, KdPenulis}
Memungkinkan kita untuk menormalisasikan basis data ke dalam bentuk normal pertama. Itu adalah contoh lain yang menyertakan bentuk normal yang lebih tinggi. Ingatlah contoh sebelumnya bahwa skema tabel {Kota, NmJalan, KodePos} dengan dependensi :
            {Kota, NmJalan} => {KodePos}
            Dan
            {KodePos} => {Kota}



NB:
Semua catatan matpel ini WAJIB dikumpulkan sebelum tanggal 19 April 2015 Pk. 07.30 sebagai bahan penilaian tugas tambahan.
Terimakasih.....


Comments

Popular posts from this blog

Komposisi Foto untuk Siswa/i SMK dan sederajat Part 1

Komposisi Foto (Part 1 ) untuk Siswa/i SMK dan sederajat Macam-macam Komposisi Fotografi Sebuah foto dapat dijadikan sebagai sebuah media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Sebagai seorang fotografer, hal penting yang harus dipahami selain berbagai teknik dasar fotografi dan macam-macam lensa kamera adalah komposisi. Komposisi memiliki kekuatan untuk menyampaikan secara tepat pesan yang ingin kita sampaikan melalui media sebuah foto yang di hasilkan kepada viewer Komposisi adalah sebuah cara untuk memandu mata viewer untuk melihat elemen yang sangat penting dari sebuah foto. Sebuah komposisi yang baik dapat membantu terciptanya sebuah karya seni dari sebuah foto. Sebaliknya, komposisi yang tidak baik atau buruk dapat merusak makna sebuah foto secara keseluruhan. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer melalui media foto menjadi tidak tersampaikan kepada viewer dan komunikasi yang ef...

Basic DRONE Part 4

CARA KALIBRASI DRONE Apa itu kalibrasi? Kalibrasi drone adalah tindakan memastikan bahwa sensor atau instrumen yang digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan hasil yang akurat. maka carilah informasi mengenai cara kalibrani drone yang baik dan benar agar tidak salah langkah, contohnya pada artikel ini, begitu lengkap pembahasan tentang cara kalibrasi drone. Apa itu kalibrasi drone? Mengkalibrasi drone atau pengontrol adalah proses pengaturan atau perbaikan kesalahan yang menyebabkan pengukuran sensor tidak akurat. cara kalibrasi drone Ini dilakukan untuk memeriksa dan menyesuaikan atau menentukan dengan perbandingan dengan model standar dan untuk membuat koreksi secara akurat. Drone memiliki banyak sensor yang berfungsi untuk menjaga efisiensi penerbangan, seperti gyro, akselerometer, barometer, magnetometer, dll. Anda harus memastikan sensor ini memiliki pengukuran akurat untuk terbang dengan aman.Sensor-sensor ini dapat, melalui getaran, penuaan, benturan, melaya...

Tehnik Dasar Pengambilan Gambar Video/Film (Part 3) untuk Siswa/i SMK dan sederajat

Tehnik Dasar Pengambilan Gambar Video/Film (Part 3) untuk Siswa/i SMK dan sederajat DASAR PENGAMBILAN GAMBAR N ah pada pembahasan saat ini, akan dibahas tentang bagaimana gambar akan berbicara lewat pergerakan kamera itu sendiri tanpa memberikan effect lewat digital aplikasi editing. Dalam pembahasan saat ini, karena kamera merupakan alat pengambilan gambar yang tetap. Maka dibutuhkan juga alat pembantu (support) agar pergerakan kamera dapat mencapai tujuannya. Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:  Zoom In/ Zoom Out , kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.  Panning , gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.  Tilting , gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.  Dolly , kedudukan kamera di trip...