Bab 2
BASIS DATA RELASIONAL
2.1 Elemen-elemen Basis Data Relasional
1.
Tabel
2.
Baris
3.
Kolom
4.
Kunci
2.2 JENIS-JENIS
BASIS DATA
1.
BASIS DATA ANALITIS
Basis data analitis (atau yang dikenal OLAP –
On Line Analytical Processing), terutama sekali statis, hanya membaca basis
data dan menyimpan data historis, yakni arsip yang digunakan untuk analisis.
2.
BASIS DATA OPERASIONAL
Basis data tersebut merupakan jenis basis
data yang mengizinkan anda untuk melakukan lebih dari sekedar pandangan yang
diarsip.
Jenis-jenis basis data itu pada umumnya
digunakan untuk menjejaki informasi real-time. Sebagai contoh, suatu perusahaan
mungkin memiliki suatu basis data operasional yang digunakan untuk menjejaki
jumlah stok.
BAB 3
SIKLUS HIDUP PERANCANGAN
BASIS DATA DAN BASIS DATA
Ada tiga lingkungan vital yang tersedia untuk basis data yang sudah
dirancang :
1. Lingkungan pengembangan
2. Lingkungan pengujian
3. Lingkungan produksi
3.1 PENTINGNYA PERANCANGAN BASIS
DATA
Perancangan basis data mengacu pada aktivitas yang memusatkan pada
perancangan struktur basis data yang akan digunakan untuk menyimpan dan
mengatur pengguna akhir data.
3.2 PROSES PENGEMBANGAN SISTEM
Beberapa metodologi yang digunakan adalah :
Ø
Metode
perancangan Tradisional
Ø
Metode
Barker
Ø
Metode
perancangan Adapted
Kebanyakan medotologi yang pada umumnya digunakan dalam pengembangan
sistem berisi prinsip-prinsip dasar seperti berikut :
Ø
Menentukan
kebutuhan sistem
Ø
Menjelaskan
tujuan sistem
Ø
Mengumpulkan
kebutuhan bisnis
Ø
Mengubah
kebutuhan bisnis menjadi kebutuhan sistem
Ø
Merancang
antarmuka aplikasi basis data
Ø
Membangun,
menguji, dan menerapkan aplikasi dan basis data
3.2.1 METODE PERANCANGAN
TRADISIONAL
Ada tiga tahapan utama yang terlibat dalam metode tradisional, yaitu :
1. Analisis kebutuhan
2. Pemodelan data
3. Normalisasi
Selama tahap analisis kebutuhan, riset dilakukan untuk menangkap semua
kebutuhan dengan sitem basis data yang diusulkan.
a. Tahap-tahap wawancara
b. Tahap analisis kebutuhan
c. Tahap normalisasi
3.2.2 METODE BARKER
Ada 7 tahapan dalam metode Barker, yaitu :
1. Stretegi
2. Analisis
3. Perancangan
4. Pembangungan/pembuatan
5. Dokumentasi
6. Transisi
7. Produksi
a.
Tahapan Strategi
Selama tahapan strategi, kebutuhan sistem
tidak mempertimbangkan apapun.
Selama tahapan strategi, ada dua jenis
diagram yang berbeda yang bisa dihasilkan, yaitu strategi ERD dan Diagram
aliran proses. Strategi ERD digunakan untuk merinci kategori informasi
dasar bisnis yang disimpan ke dalam entitas. Strategi ERD hanya menunjukkan entitas bisnis dan relasi ke yang
lainnya. Diagram aliran proses menunjukkan
parent dasar dan proses child yang dilakukan oleh perorangan di
dalam perusahaan.
b.
Tahapan Analisis
Tim pengembangan berusaha mengumpulkan semua
kebutuhan bisnis yang akan digunakan dalam perancangan sistem yang berhubungan
dengannya sehingga fokusnya adalah pada keperluan pengguna akhir dan kebutuhan
bisnis, bukan pada sistem itu sendiri.
c.
Tahapan Perancangan
Tujuan dari tahapan perancangan pada metode
Barker adalah perancangan skema secara fisik yang akan dibangun berdasarkan
model bisnis yang ditetapkan selama tahapan strategi dan analisis.
d.
Tahapan Pembuatan
Pembuatan basis data termasuk pembuatan basis
data aktual yang telah dirancang di dalam lingkungan basis data fisik.
e.
Tahapan Dokumentasi
Dokumentasi sistem berdasarkan pada struktur basis data aktual. Audiensi untuk dokumentasi
sistem meliputi develoer, programmer, DBA, dan manajemen teknis. Dokumentasi pengguna akhir didasarkan
terutama pada perancangan aplikasi.
f.
Tahapan Transisi
Tahap transisi termasuk pencegahan, sebelum
tahapan perancangan yang menyediakan transisi lancar untuk basis data fisik
yang telah diimplementasikan dan diuji dalam produksi.
g.
Tahapan Implementasi Produksi
3.2.3 METODE PERANCANGAN ADAPTED
Metode perancangan bisa diubah untuk mendapatkan kebutuhan akan
pengembangan perangkat lunak yang digunakan.
Berikut Oracle designer yang menggunakan Adapted Design Method dengam
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Strategi
2.
Sebelum
analisis
3.
Analisis
4.
Sebelum
perancangan
5.
Perancangan
6.
Pembangunan
7.
Pengujian
8.
Implementasi
9.
Perawatan
Pada dasarnya, terdapat dua tingkatan perawatan yang harus terjadi,
yaitu :
1. Perawatan Basis Data – Melibatkan perawatan dari basis data back-end yang sebagian besar
berkaitan dengan cara penyimpanan data di dalam basis data dan cara
perkembangannya setelah periode waktu yang telah diberikan.
2. Perawatan Aplikasi – Melibatkan perawatan sebuah aplikasi secara berkelanjutan setelah
awalnya tersedia bagi pengguna akhir.
3.3 SIKLUS HIDUP BASIS DATA
Terdapat tiga lingkungan basis data, yaitu :
1. Pengembangan
2. Tes
3. Produksi
Comments
Post a Comment