PENGGUNAAN
FUNGSI
9.2 Fungsi
String
Fungsi
|
Keterangan
|
ASC(str)
|
Menghasilkan
nilai ASCII karakter terdiri pada string str.
Contoh:
ASC(‘ABCD’)→65
(65
yang merupakan nilai ASCII huruf A)
|
BIN(n)
|
Menghasilkan
string yang menyatakan bentuk biner dari bilangan bulat n.
Contoh:
BIN(4)
→’100’
BIN(128)
→’10000000’
BIN(65532)
→’11111111111111100’
|
BIT_LENGTH(str)
|
Menghasilkan jumlah bit dalam string str.
Contoh:
BIT_LENGTH(‘A’) →8
BIT_LENGTH(‘abc’) →24
|
CHAR(n,
...)
|
Menghasilkan
string yang karakter-karakternya secara individual bernilai n (nilai numeris).
Contoh:
CHAR(65)
→’A’
CHAR(65,66,67,70)
→’ABCF’
|
CHAR_LENGTH(str)
|
Menghasilkan
jumlah karakter yang terdapat pada string str.
Contoh:
CHAR_LENGTH(“)
→ 0
CHAR_LENGTH(‘A’)
→ 1
CHAR_LENGTH(‘ABCDE’)
→ 5
|
CONCAT(str)
|
Menghasilkan
string yang merupakan gabungan dari semua argumennya.
Contoh:
CONCAT(‘AB’,’7374’,’SA’)
→ ‘AB7374SA’
Bila
ada argumen bernilai NULL, hasilnya NULL
|
CONCAT_WS(pemisah,
str, ...)
|
Menghasilkan
string yang merupakan gabungan dari argumen kedua dan seterusnya, dengan
hasil antar argumen akan dipisahkan oleh pemisah.
Contoh:
CONCAT_WS(‘-‘,’Andi
Akbar’,’Yudi’, Dian Permana’) → Andi Akbar-Yudi-Dian Permana
|
CONV(n,
basis_asal, basil_tujuan)
|
Menghasilkan
string yang merupakan representasi nilai numerik n dalam basis_asal
menjadi basis_tujuan.
Contoh:
Untuk
mengonversi 12 bilangan desimal menjadi heksadesimal:
CONCAT(12,10,16)
→’c’
Untuk
mengonversi 12 bilangan desimal menjadi oktal:
CONCAT(12,10,8)
→ ‘14’
|
ELT(n, str1,
str2, str3, ...)
|
Menghasilkan:
·
String str1 jika n = 1
·
String str2 jika n = 2
·
String str3 jika n = 3
Jika nilai n
kurang dari 1 atau lebih besar dari jumlah argumen string, hasilnya
berupa NULL.
Contoh:
ELT(1, ‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’) →’satu’
ELT(2,
‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’) →’dua’
ELT(3, ‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’) →’tiga’
ELT(4, ‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’) →NULL
|
FIELD(str,
str1, str2, str3, ...)
|
Menghasilkan indeks milik str terhadap str1, str2,
dan seterusnya.
Contoh:
FIELD(‘edi’, ‘edi’, ‘ali’, ‘ega’) →1
FIELD(‘ega’, ‘edi’, ‘ali’, ega’) → 3
FIELD(‘edward’, edi’, ali’, ‘ega’) →0
Bila
string argumen pertama tidak terdapat pada string-string argumen berikutnya,
hasil fungsi ini berupa nol.
|
FIND_IN_SET(str,
daftar_str)
|
Menghasilkan posisi str di dalam string daftar_str.
Contoh:
FIND_IN_SET(‘ali’, ‘edi,ali,siti,fika’) → 2
FIND_IN_SET(‘ari’, ‘edi,ali,siti,fika’) → 0
Pada contoh diatas, hasil nol menyatakan bahwa
‘ari’ tidak ditemukan dalam string ‘edi,ali,siti,fika’
|
FORMAT(n, d)
|
Menghasilkan string yang merupakan hasil pemformatan
bilangan n dengan bentuk semacam
###,###,###,##. Dalam hal ini, d menentukan
jumlah digit pecahan.
Contoh:
FORMAT(12345678.9,4).
→ ’12,345,678,9000’
FORMAT(12345678.9,3)
→’12,345,678,900’
FORMAT(12345678.9,2)
→’12,345,678,90’
FORMAT(12345678.9,1)
→’12,345,678,9’
FORMAT(12345678.9,0)
→’12,345,679’
|
HEX(n)
|
Mengasilkan
string yang merupakan bentuk representasi bilangan heksadesimal dari bilangan
n.
Contoh:
HEX(12) → ‘C’
HEX(1234) → ‘4D2’
Bila argumen berupa string, setiap nilai ASCII
dari karakter diubah menjadi bentuk heksadesimal.
Contoh:
HEX(‘AB’) →’4142’
41 adalah bentuk heksadesimal dari huru A, dan 42
adalah bentuk heksadesimal dari huruf B
|
INSERT(str,
pos, n, pengganti)
|
Menghasilkan string yang berasal dari str, dengan
karakter posisi pos dan sebanyak n karakter diganti oleh string pengganti.
Contoh:
INSERT(‘abcdefghij’, 5,3, ‘STUW) → ‘abcdSTUWhij’
Tiga karakter mulai posisi kellima (yaitu efg)
diganti dengan STUW
Bila ada argumemn bernilai NULL, hasil berupa NULL
|
INSTR(str,
substr)
|
Menghasilkan
posisi string substr yang ditemukan
pertama kali pada string str. Hanya
bersifat case sensitive kalau
ada string biner.
Contoh:
INSTR(‘ABCDEFG’,
‘bc’) → 2 (bc ditemukan pada posisi kedua pada string ABCDEFG. Hufur kapital
dan kecil dianggap sama)
INSTR(‘ABCDEFG’,
BINARY ‘bc’) → 0
INSTR(‘ABCDEFG’,
BINARY ‘BC’) → 2
|
LCASE(str)
atau LOWER(str)
|
Menghasilkan string dengan semua huruf akan
menjadi huruf kecil.
Contoh:
LEFT(‘ABCDefGH’) → ‘abcdefgh’
|
LEFT(str, n)
|
Menghasilkan string yang berupa n karakter terkiri dari string str.
Contoh:
LEFT(‘ABCDE’, 3) → ‘ABC’
|
LENGTH(str)
|
Menghasilkan jumlah karakter pada string str dengan ukuran byte. Karakter dengan bentuk 2 byte akan dihitung sebagai 2.
Contoh:
LENGTH(‘ABCDE’) → 5
|
LOCATE(substr,
str) atau POSITION(substr IN str)
|
Menghasilkan posisi string substr pada string str.
Jika tidak ditemukan, hasil berupa nol.
Contoh:
LOCATE(‘CD’, ‘ABCDE’) → 3
LOCATE(‘FD’, ‘ABCDE’) → 0
|
LOCATE(substr,
str, pos)
|
Pada bentuk ini, pos digunakan sebagai posisi awal untuk pencarian.
Contoh:
LOCATE(‘AB’, ‘AB7374AB’,1) → 1 (dicari
Mulai posisi pertama dan ditemukan pada posisi
pertama)
LOCATE(‘AB’, ‘AB7374AB’,3) → 7 (dicari mulai
posisi ketiga dan ditemukan pada posisi ketujuh)
|
LPAD(str, n,
pengisi)
|
Menghasilkan string yanng berupa str yang diatur agar memiliki panjang n karakter. Dalam hal ini, pengisi
digunakan sebagai penambah agar string hasil memiliki panjang n karakter. Penambahan dilakukan di
bagian kiri.
Bila n lebih kecil dari panjang string str, terjadi pemotongan
Contoh:
LPAD(‘123’, 7, ‘*’) →’****123’
LPAD(‘123’, 6, ‘*’) →’***123’
LPAD(‘123’, 2, ‘*’) →’12’ (terjadi pemotongan)
|
LTRIM(str)
|
Menghasilkan string dengan semua spasi di kiri
pada string str dibuang.
Contoh:
LTRIM(‘ abc’) → ‘abc’ (spasi dibelakang tidak
dibuang)
|
MID(str, pos, n) atau SUBSTRING(str, pos, n)
|
Menghasilkan
string yang berupa n buah karakter
pada string str dimulai dari posisi
pos.
Contoh:
MID(‘ABCDEF’,
3,2) → ‘CD’
|
OCT(n)
|
Menghasilkan string yang merupakan bentuk
representasi bilangan oktel (berbasis 8) dari bilangan n.
Contoh:
OCT(12) →’14’
OCT(‘1234’) →’2322’
|
QUOTE(str)
|
Menghasilkan string str yang diberi tanda petik tunggal. Bila di dalam string
terdapat tanda petik tunggal, backslash, karakter NUL, ataupun Ctrl-Z, maka
akan diberi notasi backslash (\).
Contoh:
QUOTE(‘jum’’at’) →’jum\’at’
|
REPEAT(str,
n)
|
Menghasilkan string berupa nilai n buah str.
Contoh:
REPEAT(‘KA’, 5) → ‘KAKAKAKAKA’
|
REPLACE(str, str_asal, str_pengganti)
|
Menghasilkan string dengan semua substring str_asal pada str diganti dengan str_pengganti.
Contoh:
REPLACE(‘Apa kabar?’, ‘a’, ‘z’) → ‘Apz kzbzr?’
|
REVERSE(str)
|
Menghasilkan string dengan susunan karkter balik.
Contoh:
REVERSE(‘ABCDE’) →’EDCBA’
|
RIGHT(str, n)
|
Menghasilkan n
karakter terkanan pada string str.
Contoh:
RIGHT(‘ABCDE’,2) → ‘DE’
|
RPAD(str, n,
pengisi)
|
Menghasilkan
string yang berupa str yang diatur agar memiliki panjang n karakter. Dalam hal ini,
pengisidigunakan sebagai penambah agar string hasil memiliki panjang n karakter. Penambahan dilakukan di
bagian kanan.
Bila n lebiih
kecil dari panjang string str,
terjadi peotngan
Contoh:
RPAD(‘123’,7, ‘*’) →’123****’
RPAD(‘123’,6, ‘*’) →’123***’
RPAD(‘123’,2, ‘*’) →’12’ (terjadi pemotongan)
|
RTRIM(str)
|
Menghasilkan string dengan semua spasi di kanan
pada string str dibuang.
RTRIM(‘
abc’) →’ abc’ (spasi di depan
tidak dibuang)
|
SPACE(n)
|
Meghasilkan string berupa n buah spasi.
|
SUBSTRING_INDEX(str, pemisah, cacah)
|
Menghasilkan string dari string str tepat sebelum pemisah yang ke-cacah
ditemukan .
Contoh:
SUBSTRING_INDEX(‘AB.CD.EF.GH’,’.’, 1) → ‘AB’
SUBSTRING_INDEX(‘AB.CD.EF.GH’,’.’, 1) →’AB.CD.EF.’
|
TRIM(str)
|
Menghasilkan string dari str dengan semua spasi di depan dan di belakang dibuang.
Contoh:
TRIM(‘
abc ‘) →’abc’
|
UCASE(str)
atau UPPER(str)
|
Menghasilkan string dengan semua huruf akan
menjadi huruf kapital.
Contoh:
UCASE(‘ABCdefGH’) → ‘ABCDEFGH'
|
Contoh 2:
SELECT
infoprib.nama, FORMAT(pekerjaan.gaji,0)
FROM infoprib,
pekerjaan
WHERE
infoprib.nip = pekerjaan.nip;
contoh 3:
SELECT
infoprib.nama,
LPAD(FORMAT(pekerjaan.gaji,0),
12, CHAR(32))
FROM infoprib,
pekerjaan
WHERE
infoprib.nip = pekerjaan.nip;
NB:
Harap materi di atas di CATAT didalam buku catatan. Suatu saat WAJIB dikumpulkan sebagai nilai extra. THX
NB:
Harap materi di atas di CATAT didalam buku catatan. Suatu saat WAJIB dikumpulkan sebagai nilai extra. THX
Comments
Post a Comment