Skip to main content

Dasar Design Komunikasi Visual Part 01

K3 Dalam Berbisnis DKV dan Bekerja di Industri

 

K3 Dalam Berbisnis DKV dan Bekerja di Industri – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Berbisnis dan Bekerja di Industri menyangkut dengan penggunaan komputer ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan bahkan keselamatan kita. Penggunaan komputer dapat menyebabkan penggunanya menderita nyeri otot dan tulang terutama bahu, pergelangan tangan, leher, punggung, pinggang bagian bawah, sakit ginjal, mata merah berair, bahkan gangguan penghilatan.

Dalam materi ini akan mempelajari apa saja K-3 dalam dunia kerja profesi Desain Komunikasi Visual meliputi keselamatan pada individu pekerja, peralatan kerja, hasil kerja serta lingkungan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus diperhatikan agar dalam suatu pekerjaan tidak terjadi suatu musibah atau kecelakaan yang berakibat pada kegagalan produksi kerja tersebut. 

Kesalahan pada suatu proses kerja akan terus berakibat pada proses pekerjaan berikutnya. Kegagalan dalam suatu pekerjaan akan memiliki dampak kerugian baik secara finansial maupun kepercayaan konsumen. Kita harus bisa melakukan beberapa pedoman yang bisa mendukung K-3 pada pekerjaan yang berkaitan dengan profesi Desain Komunikasi Visual. K-3 meliputi keselamatan pada individu pekerja, keselamatan pada peralatan kerja, keselamatan pada lingkungan kerja dan keselamatan pada hasil kerja.

Pedoman K3 Profesi Desain Komunikasi Visual

Beberapa pedoman dalam melaksanakan K-3 yang berkaitan dengan profesi Desain Komunikasi Visual dijelaskan di bawah ini sebagai berikut :

1. Keselamatan Pada Individu Pekerja

Keselamatan pada individu pekerja berkaitan dengan sikap pada posisi kerja di saat melakukan suatu pekerjaan. Sikap posisi kerja dalam pekerjaan ada yang dilakukan secara duduk ataupun berdiri. Beberapa pekerjaan juga sebetulnya memerlukan posisi khusus misalnya saat mengambil sudut pandang dari atas dalam fotografi, fotografer harus mencari posisi yang lebih tinggi darifoto saat mengambil gambar. 

Selain itu pakaian yang dikenakan juga mempengaruhi K-3 dalam suatu pekerjaan. Pemilihan bahan dan model pakaian yang dikenakan dalam bekerja akan mempengaruhi performa pekerja dalam suatu pekerjaan. Kesalahan dalam memilih pakaian kerja akan mengganggu pekerjaan dalam hal kenyamanan dalam bekerja. 

Pengaturan jam kerja yang dijadwalkan juga berpengaruh terhadap K-3 dalam suatu pekerjaan. Pengaturan jam kerja yang baik akan memberikan dinamika pekerjaan yang teratur pula. Mengingat suatu pekerjaan mempunyai tenggat waktu batas pengerjaan. 

Kerja sama tim dalam bekerja juga diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan K-3 dalam suatu pekerjaan. Kerja sama tim yang baik dan kompak akan menghasilkan prestasi kerja yang baik pula. begitu pula sebaliknya, jika suatu tim kerja kurang solid maka prestasi kerja juga akan menurun.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari efek negatif dari bekerja dengan komputer adalah :

·         Aturlah posisi tubuh saat bekerja dengan komputer sehingga kita merasa nyaman.

·         Aturlah posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga memberi tasa nyaman bagi kita.

·         Makan, minum, dan istirahatlah yang cukup.

·         Gerakkan bandan untuk mengurangi ketegangan otot dan pikiran, dan olahragalah secara teratur.

·         Sesekali alihkan pandangan ke luar ruangan untuk meny egarkan mata.

 

Mengatur posisi tubuh:

·         Posisi Kepala dan Leher harus tegak lurus dengan wajah menghadap langsung ke komputer, jangan menengadah atau membungkuk

·         Posisi Punggung yang baik adalah tegak, tidak miring ke kanan atau kiri, tidak membungkuk dan tidak menyandar terlalu ke balakang, tempat duduk harus nyaman

·         Posisi Pundak tidak terlalu terangkat dan tidak terlalu ke bawah, pastikan otot pundak kita tidak tegang.

·         Posisi Lengan dan Siku yang baik adalah apabila kita dapat mengetik dan menggunakan mouse dengan nyaman. Jangan meletakkan mouse/keyboard sejajar dengan tempat duduk kita

·         Posisi Kaki harus bebas, jangan bersenteuana dengan CPU apalagi perangkat listrik,  kaki harus diluruskan sesekali agar aliran darah lancar. Apabila posisi kaki bersila, maka harus sering diluruskan.

 

2. Komunikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Industri

Guna menjamin penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka Perusahaan perlu menyusun sistem komunikasi untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik di tempat kerja.

Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur organisasi Perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke tiga yang bekerja sama dengan Perushaaan berkaitan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Komunikasi dapat melalui beragam media, cara dan teknologi yang secara efektif dapat menyampaikan pesan kepada semua pihak yang perlu mendapat informasi berkaitan dengan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Informasi-informasi yang termasuk dalam komunikasi internal antara lain :

·         Komitmen Perusahaan terhadap Penerapan K3 di tempat kerja.

·         Program-program yang berkaitan dengan Penerapan K3 di tempat kerja.

·         Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko K3 di tempat kerja.

·         Prosedur kerja, instruksi kerja, diagram alur proses kerja serta material/bahan/alat/mesin yang digunakan dalam proses kerja.

·         Tujuan K3 dan aktivitas peningkatan berkelanjutan lainnya.

·         Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja.

·         Perkembangan aktivitas pengendalian bahaya di tempat kerja.

·         Perubahan-perubahan manajemen Perusahaan yang mempengaruhi penerapan K3 di tempat kerja, dsb.

Informasi-informasi terkait komunikasi dengan pengunjung/tamu antara lain :

·         Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu.

·         Prosedur evakuasi darurat.

·         Aturan lalu lintas di tempat kerja.

·         Aturan akses tempat kerja dan pengawalan.

·         APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di tempat kerja.

Perusahaan juga mengatur komunikasi dengan tamu terkait informasi yang diterima oleh Perusahaan maupun informasi yang diberikan oleh Perusahaan untuk tamu. Perusahan menjamin konsistensi dan relevansi informasi yang diberikan sesuai dengan Sistem Manajemen K3 Perusahaan termasuk informasi mengenai pengendalian operasi K3 dan tanggap darurat Perusahaan.

Proses Berpikir Kreatif dan Design Thinking Dalam Bekerja Desainer Komunikasi Visual

Design thinking adalah proses memecahkan masalah secara kreatif. Design Thinking adalah pendekatan berbasis solusi untuk menyelesaikan masalah, juga proses menentang asumsi yang berfokus pada kebutuhan pengguna atau dalam hal ini manusia. Proses ini biasanya mendefinisikan kembali masalah untuk mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin saja belum terlihat saat tahap awal pemahaman masalah.

Design thinking adalah proses memecahkan masalah menggunakan pendekatan solusi praktis dan kreatif yakni dengan menekankan pendekatan dari sisi user. Melalui proses design thinking ini, diharapkan kita dapat memecahkan masalah, menciptakan produk atau aplikasi solutif yang efektif dengan memahami kebutuhan pengguna terlebih dahulu.

Pola pikir kreatif ini berpusat pada inovasi individu. Setiap pemahaman yang dihasilkan berasal dari ide-ide setiap individu. Tujuannya adalah melayani kebutuhan pengguna yang tidak dapat diucapkan melalui pengetahuan mendalam akan masalah yang dimilikinya. Tentunya, ketika kita mampu mengimplementasikan ide-ide yang kita miliki, peluang kesuksesan akan semakin bertambah.

Ada berbagai macam proses yang harus dilalui dalam proses design thinking ini. Ada sekitar 6 proses design thinking yang harus kita lalui, yaitu. 

1. Empathy 

Untuk bisa memberikan solusi terbaik bagi suatu produk, tahap awal yang harus dilalui dalam pola pikir design thinking adalah menanamkan rasa empati. Melalui rasa empati ini kamu bisa memahami kebutuhan, tujuan dan keinginan pengguna. 

Biasanya dalam tahap ini kamu harus mampu menahan asumsimu terkait keinginan pengguna. Sebaliknya, yang perlu dilakukan adalah melakukan riset untuk mengumpulkan wawasan tentang pengguna dengan melihat dari sisi psikologis dan emosionalnya. 

2. Define 

Tahap lanjutan dari proses berpikir design thinking adalah define atau menjelaskan masalah tersebut. Di fase ini kamu mulai mengetahui apa yang menjadi hambatan bagi user dari hasil pengamatan yang kamu dapatkan dari tahap empati tadi. 

Nah, diharapkan di akhir fase ini kamu bisa menggambarkan sebuah ide berdasarkan pandangan user tersebut melalui produk atau aplikasi yang akan kamu buat. Adapun bentuk tahapannya bisa saja dengan menuliskan kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi. 

3. Ide Membuat Gagasan

Sebelumnya kamu sudah memahami pengguna dan kebutuhan mereka lewat tahap empati. Kitapun sudah menganalisis pengamatan di tahap define. Nah, di tahapan ini kita dan tim dapat mulai berpikir untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi user. 

Ketika segala sesuatu telah siap, para desainer haruslah mampu menghasilkan ide untuk menyelesaikan permasalahan. Hal terpenting yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk berpikir di luar kotak. Kita harus mengidentifikasi solusi terbaru dan melihat masalah dengan sudut pandang alternatif.

4. Prototype

Langkah ini menjadi sesuatu yang penting karena kamu akan mencoba mengubah ide yang didapatkan dari tim tadi menjadi tiruan produk nyata atau produk uji coba. Di tahap prototipe ini tim akan fokus pada kendala dan kekurangan prototiype tersebut. Prototipe ini juga akan terus ditingkatkan, dirancang, diperbaiki sehingga mendekati hasil dari produk yang diinginkan. 

5. Tes

Tahapan dalam proses design thinking selanjutnya adalah kamu dan tim akan menguji prototipe langsung kepada pengguna. Di tahap ini kamu akan melihat bagaimana user berinteraksi dengan prototipe dan mengumpulkan umpan balik berupa pengalaman mereka menggunakan prototipe tersebut. 

Dengan mengujinya kepada user, kamu bisa tahu terlebih dahulu kekurangan dari produkmu tersebut, sebelum mulai menjualnya ke pasaran. Ini adalah tahapan terakhir dari proses design thinking. Namun dalam praktiknya kelima tahapan dalam proses berpikir design thinking ini akan terus berulang. Pasalnya, hasil dari fase pengujian ini bisa digunakan untuk mendefinisikan masalah-masalah lainnya yang dihadapi pengguna.

6. Hasil

Tentunya tahapan terakhir dalam proses design thinking adalah ketika perusahaan melihat hasil produk dari pengadopsian design thinking tersebut. Seperti halnya dengan inovasi produk sikat gigi OralB yang telah menggunakan kecerdasan IoT. Di mana saat itu perusahaan meminta tolong kepada design thinking yakni Colin dan Hect untuk membuat sikat gigi elektrik IoT.

Pada awalnya perusahaan sebenarnya memiliki ide untuk membuat sikat gigi IoT yang bisa memutar musik dan melacak kinerja sikat pengguna. Tapi dengan pemikiran design thinkingnya, Collin dan Hect memberikan tambahan fitur yakni mengisi daya dan kepala gigi pengganti. 

Ruang Lingkup Industri Desain Komunikasi Visual

Apa saja yang dipelajari dan dilakukan oleh seorang desainer komunikasi visual ketika sudah turun ke industri kerja? 

Desainer komunikasi visual kebanyakan bekerja berdasarkan kebutuhan yang diarahkan oleh klien, sehingga kita tidak bisa semaunya sendiri saat menentukan ukuran, media, warna, teknik dan material.

Produk atau karya Desain Komunikasi Visual dapat kita jumpai di mana-mana dalam keseharian kita, seperti iklan (media massa cetak atau elektronik), internet, poster, signboard, katalog, brosur, kartu nama, kemasan, baliho hingga animasi dan lain-lain. 

Berikut adalah beberapa ruang lingkup bidang usaha Desain Komunikasi Visual

·         Desain Periklanan (Advertising); Disini komunikasi visual persuasif yang harus diaplikasikan.

·         Desain Identitas Usaha (Corporate Identity). Logo, kop surat, brand book, hingga ke background sosial media dan identity kit

·         Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics); marka lingkungan eksterior dan interior berada dimana-mana, baik itu di mall, universitas, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.

·         Desain Multimedia; digunakan di perusahaan percetakan seperti pembuatan banner, backdrop, stiker, hingga megatron (billboard video), dsb.

·         Desain Grafis Industri; Kemasan produk.

·         Desain Grafis Media; buku, surat kabar, majalah, dll. Biasanya hal ini dilakukan di pekerjaan penerbitan ataupun redaksional.

·         Cerita Bergambar (komik); Sarana statis yang dapat memberikan narasi lebih ringan dan mudah di ikuti ketimbang media cetak lain.

·         Fotografi; Industri yang besar dan banyak memiliki keterkaitan dengan bidang desain lain.

·         Videography; Gambar bergerak lengkap dengan audio banyak dibutuhkan dalam semua industri hari ini.

·         Ilustrasi; Sebagai konteks tambahan dan pelengkap suatu informasi.

·         Animasi; Salah satu media terkomplit sebagai sarana komunikasi visual, membutuhkan dedikasi yang tinggi dan kerjasama tim dari berbagai disiplin ilmu untuk mewujudkannya.

·         Media Interaktif; Website, Aplikasi Mobile, Video Game. Kerjasama yang dibutuhkan jauh lebih kompleks lagi.


Comments

Popular posts from this blog

Komposisi Foto untuk Siswa/i SMK dan sederajat Part 1

Komposisi Foto (Part 1 ) untuk Siswa/i SMK dan sederajat Macam-macam Komposisi Fotografi Sebuah foto dapat dijadikan sebagai sebuah media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Sebagai seorang fotografer, hal penting yang harus dipahami selain berbagai teknik dasar fotografi dan macam-macam lensa kamera adalah komposisi. Komposisi memiliki kekuatan untuk menyampaikan secara tepat pesan yang ingin kita sampaikan melalui media sebuah foto yang di hasilkan kepada viewer Komposisi adalah sebuah cara untuk memandu mata viewer untuk melihat elemen yang sangat penting dari sebuah foto. Sebuah komposisi yang baik dapat membantu terciptanya sebuah karya seni dari sebuah foto. Sebaliknya, komposisi yang tidak baik atau buruk dapat merusak makna sebuah foto secara keseluruhan. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer melalui media foto menjadi tidak tersampaikan kepada viewer dan komunikasi yang ef...

Pengolah Gamb Digital part 1

Mengenal Area Kerja Adobe Photoshop Adobe Photoshop ini adalah suatu prodak dari ADOBE yang sengaja diluncurkan untuk para profesional photography yang hobinya Pra Wedding & Editing Photos. Adobe Photoshop adalah suatu softwae yang sangat ampuh untuk mengolah/mengedit photo.Adobe Photoshop kini sudah mengoleksi versi-versinya, mulai dari versi 7.0, 8.0(CS), 9.0(CS2), 10.0(CS3), 11.0(CS4), 12.0(CS5), sampai Versi yang saat ini adalah versi 13.0(CS6). Mengenal Area Kerja Adobe Photoshop. Keterangan 1. ToolBox 2. Area Kerja Photosop 3. Status Bar 4. Menu Bar 5. Tool Option Bar 6. Palette, dari atas ke bawah: navigation palette, color palette, dan layer palette. 1.1. ToolBox Bagian ini berisi berbagi jenis tools yang digunakan untuk melakukan perubahan, manipulasi, seleksi, menghapus dan sebagainya. 1.2. Area Kerja Photosop Pada bagian ini adalah bagian para Editing mengolah gambar yang akan di edit. 1.3. Status Bar Status Bar adalah keterangan suatu tools...

Basic DRONE Part 4

CARA KALIBRASI DRONE Apa itu kalibrasi? Kalibrasi drone adalah tindakan memastikan bahwa sensor atau instrumen yang digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan hasil yang akurat. maka carilah informasi mengenai cara kalibrani drone yang baik dan benar agar tidak salah langkah, contohnya pada artikel ini, begitu lengkap pembahasan tentang cara kalibrasi drone. Apa itu kalibrasi drone? Mengkalibrasi drone atau pengontrol adalah proses pengaturan atau perbaikan kesalahan yang menyebabkan pengukuran sensor tidak akurat. cara kalibrasi drone Ini dilakukan untuk memeriksa dan menyesuaikan atau menentukan dengan perbandingan dengan model standar dan untuk membuat koreksi secara akurat. Drone memiliki banyak sensor yang berfungsi untuk menjaga efisiensi penerbangan, seperti gyro, akselerometer, barometer, magnetometer, dll. Anda harus memastikan sensor ini memiliki pengukuran akurat untuk terbang dengan aman.Sensor-sensor ini dapat, melalui getaran, penuaan, benturan, melaya...